Tampilkan postingan dengan label jawa timur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jawa timur. Tampilkan semua postingan

Meru Betiri,Taman Nasional Yang Penuh Pesona

Sabtu, 10 Juli 2010

Secara umum Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) terletak di pantai selatan Jawa Timur. Masuk dalam dua kabupaten yakni Jember dan ujung timurnya di Banyuwangi. Luasnya mencapai 50.000 hektare. Namanya diambil dari gunung tertinggi yang terdapat di dalamnya Gunung (meru) Betiri (1.223 m).


Taman ini mengandung sisa hutan daerah dataran Jawa yang cukup luas. Juga terdapat mangrove, hutan rawa dataran rendah dan bentangan pantai. Cukup indah untuk dinikmati bersama keluarga dan mungkin rekan-rekan kerja anda

Kabar burung mengatakan selain lima jenis penyu yang kerap menyambangi pantainya di sana masih ada harimau Jawa. Selain itu juga bisa disaksikan banteng, macan tutul, kijang, dan berbagai jenis monyet. Dari jenis burung terdapat burung merak, berbagai elang dan rangkong. Selain fauna, flora di sini mencakup Rafflesia zollingeriona dan Balanphora fungosa.

Akses menuju ke sana dapat melalui kota Banyuwangi. Jarak antara Banyuwangi ke Sukamade sekitar 98 kilometer. Gunakan bus ke Pesanggaran dan dari sana lanjutkan dengan bus kecil ke Sarongan atau dengan truk ke Sukamade dan bisa terus ke Rajagwesi. Izin memasuki kawasan TNMB bisa didapat di kantor PHPA di Sarongan.

Akomodasi bisa menggunakan pondokan milik PHPA di Sukamade. Atau bisa berkemah di dalam kawasan dengan bantuan pemanduan dari petugas PHPA. Para penjaga TNMB menyelenggarakan berbagai ekspedisi ke dalam taman.

Di antaranya Sarongan ke Bandealit selama tiga hari. Atau sekedar jalan-jalan ringan Sukamade ke teluk tempat penyu bertelur yang hanya sekitar satu jam. Rekreasi pemandangan indah dengan pantai menawan bisa dilakukan di Teluk Hijau.

Bagi yang tidak puas dengan petualangan menyaksikan penyu bertelur dapat melakukan berbagai kegiatan lain. Di antaranya menjelajah hutan di seputar Bandealit dan Gunung Gendong.

Juga bisa panjat tebing dan meniti tali turun tebing di tebing pantai Bandealit. Di Bandealit bisa menyelusuri gua peninggalan balatentara Jepang. Bisa pula memancing dan olahraga bahari seperti berlayar dan memancing di sana.

Kawasan ini dilestarikan dalam bentuk kawasan lindung sejak 1972. Hingga tahun 1979 telur penyu di Sukamade masih diburu oleh para pengumpulnya. Namun setelahnya pengumpulan, pemindahan anakan, dan penangkapan penyu dilarang keras.

Penyu hijau yang paling umum bersarang di Sukamade, demikian laporan penelitian WWF (World Wide Fund for Nature). Dan dari data kadang ada ada beberapa jenis yang absen bertelur selama beberapa tahun, namun kemudian kembali lagi.

Jumlah wisatawan sejak awal 80an terus meningkat ke Sukamade. Upaya untuk mempertahankan kelestarian tempat bertelur penyu dilakukan dengan menghambat penghalang terbesar, yakni sorotan lampu.

Penyu akan menghindar pantai jika saat ia hendak mendarat untuk bertelur terdapat sorotan lampu. Ini sebabnya mengapa ditetapkan jarak yang jauh untuk mendekati pantai Sukamade dengan berjalan kaki.

Bagi pemilik mobil sedan, sebaiknya mengurungkan niatnya menjelajah rimba Meru Betiri hingga Pantai Sukamade. Sebab, setelah masuk pintu pos Meru Betiri, jalan tak lagi beraspal. Bukan lagi jalan makadam, tapi jalan penuh bebatuan runcing.

Bahkan, untuk sampai ke Pantai Sukamade, mobil wisatawan akan melewati lima anak sungai yang airnya setinggi lutut orang dewasa. Sebaliknya, medan berat itu, tentu saja jadi biasa bagi roda jeep.

Karena penuh petualangan, pemilik jeep sewaan membuka seluruh kap, dan menggantinya dengan atap terpal. Jadilah, wisata ke Teluk Hijau dan Pantai Sukamade sebagai wisata penuh tantangan.

Sumber : perempua.com
READ MORE - Meru Betiri,Taman Nasional Yang Penuh Pesona

Laguna Sempu

Kamis, 08 Juli 2010

Karena pekerjaan akhirnya bisa juga nech jalan jalan di seputaran kabupaten malang, Tujuan kali ini adalah pantai sendang biru dan pulau sempunya. Pantai ini menurut hasil kajian kita harus ditetapkan sebagai kawasan lindung sampai batas 200 meter dari garis pasang tertinggi.

Secara geografis pantai ini terletak kira kira pada koordinat 686.000 MT dan 9,067.00 MS masuk dalam zona 49S UTM, secara administratif masuk dalam desa Sendang Biru kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten malang atau sekitar 60 km arah selatan kota malang. Secara fisografis pantai sendang biru juga termasuk unik tidak seperti tipikal pantai pantai di sekatan pulau jawa yang cenderung memiliki ombak yang sangat besar.

Ombak di pantai Sendang Biru relatih lebih tenang karena adanya barier alami berupa Pulau Sempu yang menyebabkan sirkulasi gelomambang dan angin yg menuju pantai ini menjadi tereduksi.

Saya berangkat dr malang jam 8 pagi setelah isi perut dkk kira kira jam 10 an lebih sedikit nyampe di pantai sendang biru. Wikks asik juga menyium bau asin laut n pasirnya juga lumayan bersih n indah, kebetulan juga pas kesana hari libur so banyak juga orang yang sedang berlibur ataupun hanya nampang aja di sana sapa tau dapet …. he he he. dan hal itu yang mengganggu saya make me sick coz i hate crowded gak bisa merenung gak bisa nyepi.

Akhire tanpa banyak bicara n tanpa sempat keliling pantai aq nyari sewa perahu tuk jalan2 keliling pantai n menuju sasaran utama P. Sempu. Setelah tawar menawar akhire dapet juga harga 200 rb tuk jalan2 n menuju P. Sempu , mahal juga ya (maklum solar pada naik semua, karena sewa private, kalau rame2 biasanya 40 rb per orang).

Yups akhire nyampe juga di P. Sempu sebuah pulau yg dulu menjadi tempat latihan militer. Pulau sempu merupakan sebuah cagar lam yang dilindungi, terdiri dari beberapa ekosistem, diantaranya adalah vegetasi khas pantai/mangrove, dan hutan khas daerah dataran rendah, serta masih di jupai nya habita kera dan beberapa burung laut, walet, rangkok.

Sasaran utamaku di pulau adalah telaga lele dimana banyak terdapat ikan lele , serta sebuah laguna yang sangat sangat sangat indah sekali (sumpah !!!!!!!) yang disebut segara anakan , laguna ini terbentuk karena adanya sebuah celah di bibir karang di utara pulau yang pada saat pasang air laut akan menggenangi sebuah depresi/cekungan di pulau itu dan membetuk sebuah laguna. perjalanan kesana dari titik start di selatan pulau memakan waktu sekitar 60 menit melewati hutan tanaman perdu dan batuan karang yang telah terlapuk.

Indah sekali, sayang waktu juga yang membatasi kehadiraku disini, but some day aq akan balik untuk merasakan dingin dan sunyi malam di laguna ini. Akhirnya dengan hanya meninggalkan jejak kaki aq kembali lg ke tempat penjemputan kita di sebelah utara pulau ini. Setelah naik perahu sekitar 10 menit nyampai lagi di pantai Sendang Biru n isi perut trus baik ke malang.

i was there !!!

Eh, belum begitu jauh dari pintu masuk ada segerombolan pemuda mabuk yg berdiri di tengah jalan, kayak e lg nunggu seseorang tuk …. yah daripada ribet aq kasih aja duit 10 rb (asem, semprul, juancox) he he he

Penulis : Wahyudi Prabowo
Sumber : samowob
Foto : samowob, Kaskus
READ MORE - Laguna Sempu

Kerapan Sapi

Bendera warna-warni berkibarkibar di sekitar lapangan. Para penjaja makanan, minuman dan cinderamata berjajar di setiap sisinya. Spanduk-spanduk para sponsor berupa bank-bank ternama dan perusahaan rokok nasional turut bangga menghiasi arena. Lautan manusia memadati area, tak perduli hawa panas dan angin kering yang bertiup kencang. Ada apa sih sebenarnya?

Tua, muda, kaya, miskin, laki-laki, perempuan, tak ada bedanya. Semua bergabung hampir setiap akhir minggu sepanjang bulan Agustus atau September, idealnya sebelum atau sesudah bulan puasa, untuk menyaksikan permainan unik kebanggaan Madura, Kerapan Sapi. Sebuah ajang balapan antara sepasang sapi dengan pasangan sapi lainnya, yang menyerap seluruh energi pulau kecil ini, baik dari sisi waktu, tenaga maupun dana. Para pelancong pun turut berpanas-panas memenuhi area untuk melihat serunya balap sapi khas Madura ini.

How Do They Run?

Begini caranya. Dua ekor sapi diikat pada sebuah rangkaian dari kayu yang disebut keleles, mirip rangkaian tradisional untuk membajak sawah, dan juga berfungsi sebagai tempat duduk joki yang mengendalikan sapi-sapi tersebut. Kedua sapi ini harus seimbang, baik dari bentuk dan ukuran badannya, maupun kecepatan dan staminanya.

Sapi-sapi ini lalu dilatih untuk berlari kencang. Namun latihannya tidak sering, paling-paling hanya 2 sampai 3 kali sebelum pertandingan. Karena beda dengan kuda, sapi sebenarnya tergolong binatang yang tidak suka bergerak cepat. Jadi jika terlalu sering 'dipaksa' lari, malah bisa sakit dan turun performanya. Latihan biasanya diadakan sore hari, sekitar jam 15.00, dan selesai sebelum gelap, karena sapi-sapi ini matanya rabun saat malam menjelang.

Keleles memegang peranan yang cukup penting untuk menentukan kemenangan. Keleles tersebut harus dirancang dengan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti berat dan besar badan sapi, berat dan besar badan joki, berat kayu dan lain sebagainya. Semuanya harus seimbang dan optimum. Mirip mobil FI yang selalu disesuaikan dengan karakter fisik maupun tingkat keahlian masing-masing pembalap, begitu pula keleles.

Lalu bagaimana membuat sapi-sapi yang lamban itu tiba-tiba berlari seperti kesetanan? Ternyata, buntut sapi-sapi tersebut diikatkan paku yang sudah dicampur spiritus dan cabai. Cambuk joki pun diberi paku. Agak sadis memang, tapi sangat seru! Sapi-sapi ini lari sprint secepat-cepatnya melintasi arena, sampai-sampai sering nyaris menabrak pengunjung yang nekat menonton di depannya. Waktu tercepat yang tercatat selama ini adalah sekitar 9 detik untuk jarak lari 100 m.

How Do They Win?

Dalam pertandingan, dua tim berlomba dan adu cepat. Pemenang kemudian bertanding lagi, melalui beberapa babak penyisihan, sampai pemenang 1, 2 dan 3 didapatkan. Namun, yang kalah tidak selalu berarti gugur. Mereka bisa bertanding lagi melawan yang kalah juga untuk mencari pemenang 1, 2 dan 3 dari 'grup kalah' ini. 'Grup menang' dan 'grup kalah' ternyata sama pentingnya. Bahkan, hal ini merupakan strategi jitu bagi sebagian orang. Mereka bisa sengaja kalah dulu di awal penyisihan, agar keluar sebagai pemenang di 'grup kalah' tadi. Karena menurut mereka, lebih baik jadi pemenang 1 dari 'grup kalah', dibandingkan cuma menjadi pemenang 2 atau 3 dari 'grup menang'.

Acara ini diadakan di lapangan-lapangan kecamatan yang lalu dilombakan lagi pada tingkat kabupaten di arena yang lebih besar. Misalnya saja di Kabupaten Sampang, lomba biasa diselenggarakan di Lapangan Pangarengan, 10 km ke arah tenggara dari JI. Raya Jrengik, persis di tepi pantai yang berpanorama indah namun berhawa panas terik. Sedangkan di Kabupaten Bangkalan, Kerapan Sapi yang juga merupakan konsumsi turis, diadakan di alun-alun ataupun di Stadion Bangkalan. Jumlah tim yang bertanding bisa mencapai puluhan. Dan untuk menyaksikannya, jarang dipungut bayaran, kecuali pada semifinal atau grand final.

Setiap kabupaten akan menghasilkan total 6 pemenang, yaitu pemenang 1, 2 dan 3 dari 'grup menang' dan pemenang 1, 2 dan 3 dari 'grup kalah'. Mereka lalu dikirim bertanding dalam grand final yang diadakan di Stadion R. Sunarto Hadi Wijoyo, Pamekasan. Acara bertajuk "Kerapan Sapi President Cup" ini bisa disaksikan mulai jam 07.30 pagi sampai selesai.

How Do They Make Money?

Entah sejak kapan, pertandingan ini merupakan acara bergengsi yang juga menjadi ajang judi, walau tentunya tidak secara terang-terangan. Para anggota kepolisian setempat hadir di sana dan, selain memastikan keamanan acara, juga siap menangkap siapapun yang ketahuan berjudi. Itu sebabnya, kini ajang taruhan yang bisa mencapai nilai ratusan juta ini lebih sering dilakukan via telepon dan transaksi tidak diadakan dalam arena, melainkan di rumah-rumah penduduk seusai lomba.

Ketenaran Kerapan Sapi sudah merambah hingga penjuru dunia. Para wartawan mancanegara selalu rajin berkunjung untuk meliput acara ini. Kabarnya pula, Kerapan Sapi pun mulai sering diadakan di Jakarta. Tercatat sudah diadakan 2 kali di Senayan, 2 kali di Monas dan 1 kali di Cakung.

How Do They Get Chosen?

Pemilihan dan pemeliharaan sapi-sapi unggulan ternyata cukup pelik. Selain harus berasal dari 'keturunan unggulan', serta tentunya gizi dan perawatan yang baik, menurut kepercayaan setempat ada juga unsur 'tenung' yang terlibat. Sapi-sapi lawan bisa ditenung supaya sakit atau bahkan mati.

Karena itu, cara pemeliharaan sapi-sapi ini, latihannya dan strateginya untuk bertanding, merupakan rahasia yang dijaga amat ketat. Tempat pemeliharaan dan latihan selalu tertutup rapat. Orang-orang yang tidak dikenal yang kebetulan lewat dan berinisiatif menonton latihan, bisa langsung dicap sebagai mata-mata dan ditangkap.

Sekitar seminggu sebelum setiap pertandingan, para pemilik sapi melibatkan sekelompok 'orang-orang pintar' untuk menjaga agar sapi-sapi maupun jokinya tidak ditenung. Atau malahan, para orang 'pintar' ini justru dikerahkan untuk menenung lawan-lawannya. Intinya, berbagai upaya dikerahkan untuk menjaga kondisi tim dan memenangkan pertandingan. Tak heran, segala usaha ini memang sudah selayaknya, mengingat setiap sapi unggulan harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah!

Karena itu, jika ingin melihat pemeliharaan sapi-sapi ini dan juga latihannya, sebaiknya Anda mengenal dan menghubungi 'pejabat' Kerapan Sapi setempat yang dihormati di daerah itu, lalu minta ijin pada beliau. Ingat pula, Anda harus siap mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan ijin tersebut, antara Rp.3.750.000,- sampai Rp.5.000.000,- hanya untuk menyaksikan latihannya saja.

Di Bangkalan, Anda bisa menghubungi Bapak Haji Inur, yang terkenal di seluruh Bangkalan sebagai penggemar fanatik Kerapan Sapi dan juga menjabat sebagai Ketua Komite Kerapan Sapi di Madura, untuk mengatur ijin menonton latihan.

Sumber: Majalah Tamasya
READ MORE - Kerapan Sapi