Kebun Teh Pagilarang

Kamis, 08 Juli 2010

Perkebunan Teh Pagilarang terletak dikabupaten Batang, kecamatan Blado, disebelah selatan kota Batang, Jawa Tengah. Mulanya, pada tahun 1840 seorang Belanda yang diketahui bernama E. Blink membabat hutan didaerah ini untuk ditanami kina dan kopi, ternyata hasilnya tidak menggembirakan.
Kemudian Meneer Blink beralih dengan menanam teh dan hasilnya sangat menggembirakan. Keberhasilan Meneer Blink ini menarik sebuah Maskapij Belanda dikota Semarang untuk melakukannya dengan skala komersial dan sial...... karena tidak begitu lama, pabrikpun terbakar habis dan terpaksa ditutup.

Pada tahun 1920, perkebunan teh ini diambil alih oleh sebuah perusahaan Inggris dan pada tahun 1928, pabrik teh ini digabung dengan P&T Lands (konon berarti Pamanukan & Tjiasem). Lahan yang tinggi dan cukup sulit dapat diatasi dengan membuat "kereta gantung" untuk mengangkut daun-daun teh. Setelah mengalami beberapa perubahan-perubahan pada zaman pendudukan Jepang dan kembali lagi pada perusahaan Inggris, maka ada semacam kesepakatan untuk menyerahkan perkebunan ini pada Universitas Gajahmada, pada masa Menteri PTIP Prof. Ir. Toyib, untuk kepentingan sarana riset dan pendidikan mahasiswa. Terakhir, perkebunan ini diambil alih oleh negara dan ditempatkan dalam jajaran BUMN dengan nama PT Perkebunan Perindustrian Perdagangan dan Konsultasi PT Pagilarang dengan tujuan sepenuhnya komersial meskipun juga masih sebagai lembaga penelitian. Meskipun produksi tanaman utamanya teh, tetapi ada lahan yang ditanami kopi, kakao, cengkeh dan kina. Areal tanah sekitar 1.131 Hektar pada ketinggian dari 700 s/d 1.600 meter, terbagi dalam 3 afdeling dimana macam tanaman disesuaikan dengan ketinggian dan permukaan lahan. Perkebunan ini menyerap tenaga kerja harian sekitar 3.000 orang. Hasil teh terdiri dari berbagai jenis: hitam, hijau baik untuk pasaran lokal (25%) selebihnya diekspor (75%), keberbagai negara seperti USA, Canada, Jerman, Jepang dan Timur Tengah.

Tatkala agrowisata mulai menjadi wacana luas di beberapa negara, khususnya Thailand, bahkan beberapa provinsi di Indonesia juga mengikutinya, Pagilaran pun tak mau ketinggalan untuk mengembangkannya, di samping tetap mempertahankan produk utamanya sebagai sentra penghasil teh terbesar di Jateng. Ada beberapa keunggulan yang dimiliki Kebun Teh Pagilaran, sehingga cukup diminati wisatawan asing dan domestik yaitu :

Pertama, pemandangan alam di sekitarnya memang eksotik dengan hamparan kebun teh yang memesona di Pegunungan Dieng bagian utara, dengan ketinggian 1.000-1.500 meter dari permukaan laut (dpl). Wajar jika lingkungan sekitarnya menjadi sehat, alami, segar, serta jauh dari kebisingan dan polusi. Dengan suhu 15-18 derajat Celcius pada malam hari, dan 21-25 derajat Celcius pada siang hari, setiap pengunjung akan merasakan hawa sejuk yang menenteramkan batin dan pikiran.

Kedua, wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan teh, mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik. Artinya, objek ini sekaligus bisa menjadi ajang pembelajaran bagi siapa saja yang ingin melihat dari dekat proses industri teh, mulai dari hulu sampai hilir.

Ketiga, para wisatawan juga dapat menikmati paket tea walk bersama teman-teman dari satu instansi, sekolah, organisasi, atau perusahaan, sekaligus berolahraga santai sambil menghirup udara sejuk dan segar. Jalan-jalan mengitari kebun teh akan membawa kenangan yang sulit dilupakan.

Keempat, pengunjung juga bisa menikmati momen matahari ketika sedang terbit atau ketika hendak tenggelam di ufuk barat. Kelima, adanya beberapa objek pendukung seperti Curung Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan sekitar yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh di sepanjang lereng pegunungan. Ada juga objek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, kopel, kereta gantung, dan bak air Sijegang.

Di perkebunan teh Pagilarang disediakan akomodasi yang terdiri dari beberapa bungalow, dari 1 s/d 2 kamar, dengan patokan harga dari Rp 150.000.- sampai Rp 250.000.- dan sering didatangi oleh pencinta alam dan pecandu kebugaran "tea walk". Makanpun dapat diatur oleh petugas bungalow dengan menu yang cukup baik, karena semuanya enak ditempat yang dingin........ Ini bukan hotel berbintang, jadi jangan lupa membawa handuk dan sabun sendiri. Kalau mau relaks, sebaiknya datang tidak pada saat libur atau week-end.

Yang menarik untuk dicatat, ternyata Kesebelasan Putri Perkebunan Teh Paggilarang beberapa tahun yang lalu memegang rekor juara nasional beberapa kali, mungkin karena mereka sering naik turun gunung sehingga stamina lebih prima dan napaspun lebih panjang.

Penulis : mfda
Lokasi : Blado, Batang
Fotografer : mfda
Sumber : Navigasi

0 komentar:

Posting Komentar