Mata Air Panas Cilimus

Sabtu, 10 Juli 2010

Kota Cirebon dipesisir pantura Jawa Barat dikenal berhawa panas menyengat seperti ciri khas wilayah pantai disini. Ternyata. disisi selatan kota, kearah Kabupaten Kuningan, terhampar desa asri berudara dingin dengan sumber mata airpanas melimpah. Namanya, desa Cilimus. Jika Jabotabek punya wilayah Puncak, maka Cilimus hampir bisa dikatakan mirip dengan ini. Karena itu, sungguh sayang jika telah tiba di Cirebon tidak menyempatkan mampir ke Cilimus yang hanya memakan waktu 45 menit perjalanan memakai kendaraan pribadi. Selain bisa mencoba berenang dimata airpanas alami, disini pula terletak rumah bersejarah tempat perjanjian Linggar Jati ditandatangani. Ibarat satu tepuk dapat dua lalat, maka jika ke Cilimus untuk berenang, sekalian saja mampir ke rumah Linggar Jati.

Cilimus berada diperut Gunung Cermai yang hijau dan dingin. Lembah dan bukitnya diselimuti kabut diketinggian antara 400 hingga 700 m dari permukaan laut. Desa ini juga merupakan pintu gerbang bagi pendaki gunung yang ingin mendaki kepuncak G.Cermai. Perjalanan kemari melalui jalan mulus dengan rute berkelok kelok melewati sawah yang luas kehijauan diselingi rumah penduduk khas pedesaan jawa barat. Penduduknya ramah dan terbuka terhadap pendatang yang menyambut ajakan ngobrol dengan logat sundanya yang kental.

Desa Cilimus dan tetangganya desa Linggar Jati adalah daerah yang tenang. Populasinya tidak padat sekali, masih banyak hamparan sawah disana sini. Sebagai wilayah yang kerap didatangi pengunjung dari luar membuat penduduknya bersikap terbuka dan ramah. Wilayah ini memang merupakan daerah tujuan wisata untuk wilayah Cirebon dan Kuningan. Karena merupakan tujuan wisata, tidak heran sangat gampang dijumpai hotel kelas menengah atau kecil, dan losmen penginapan untuk pengunjung. Bahkan penduduknya banyak yang membuka rumahnya untuk tempat menginap. Seperti tampak dijalan kecil menuju jalur pendakian ke G.Cermai, rumah rumah penduduk disana membuka rumahnya untuk dijadikan posko istirahat pendaki yang akan naik atau baru turun dari puncak gunung.

Selain rumah penduduk yang bisa dipakai menginap, disini ada beberapa hotel yang lumayan besar untuk menginap sekeluarga. Diantaranya terletak dijalan utama Cilimus-Linggar Jati (setelah pasar) yakni Tirtasani, Grage Spa Hotel, dan Hotel Ayong. Kami sempat mampir kedalam Grage Spa mencoba berendam di kolam air panas alami yang disediakan didalam hotel. Spa Hotel ini sangat bersih dan terawat dengan apik, lengkap dengan satpam dan lapangan parkir yang luas.

Mandi dikolam ini adalah salah satu daya tarik kenapa banyak pengunjung suka kedaerah ini. Banyak fasilitas hotel menyediakan mata airpanas alami tersebut. Namun jika tidak ingin menginap, pengunjung bisa mencari beberapa tempat pemandian umum mata air panas yang juga tersebar didesa ini. Malam hari desa ini tidak sepenuhnya mati total seperti laiknya desa kecil. Disini tersebar beberapa café dan diskotik kecil yang berkelap kelip dengan lampu temeramamnya. Uniknya, nampak ada diskotik yang terletak besebelahan dengan sawah. Mungkin, cuma disini ada disko yang bersebelahan dengan sawah seperti itu diseluruh dunia. Unik dan berbeda.

Seperti galibnya dunia “dugem”, dimana ada disko disitu banyak “cewe bar”. Ada baiknya jika membawa anak kecil kita pilih pilih akan tidur di hotel mana. Hotel yang dipakai untuk check in juga cukup banyak. Dan ini bisa memberi pemandangan tidak sedap bagi anak kecil apabila berada dekat dengan lokasi tersebut.

Penulis : hantulaut(hsg)
Lokasi : Cilimus, Cilimus, Kuningan
Fotografer : Hantulaut
Sumber : Navigasi.net

0 komentar:

Posting Komentar